acara open haouse BALITTRA sendiri terbagi atas 3 kegiatan utama yaitu Seminar Nasional Pengembangan Lahan Rawa dengan tema "Inovasi Teknologi Pertanian Lahan Rawa Mendukung "Rawa Makmur"" pada tanggal 5 Agustusnya. kemudian pameran pertanian dari tanggal 5-7 Agustus dan beberapa lomba-lomba pada tanggal 6 Agustus. dan penutupan tanggal 7 agustus 2008.
Acara sendiri (katanya... masalahnya saya terlambat datang) dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak Rudi Arifin. dihadiri oleh kontingen dari dinas-dinas pertanian seIndonesia dan lembaga penelitiannya. peserta seminar dari lembaga di bidang pertanian, dinas pertanian, dan dari Perguruan Tinggi.
Yang menarik pada acara seminar (selain para pemakalahnya yang "kelas tulen" dan peserta yang "luar biasa) yaitu di launching nya "Museum Pertanian Lahan RAwa". yang mungkin se Indonesia hanya BALITTRA yang punya. Artinya cuma di BAnjarbaru Kalimantan Selatan yang ada museum lahan rawanya. Hal ini wajar saja, sebab se Indonesia cuma ada 2 pulau yang ada lahan rawanya, Sumatra dan Kalimantan... yang terbesar di Kalimantan Selatan.
Museum ini benar-benar unik bagi saya. sebab biasanya museum terkesan besar dan "mewah", tapi Museum Pertanian Lahan Rawa tampil cukup sederhana, tapi..... informasi yang dikandungnya benar-benar banyak dan bermanfaat, khususnya bagi yang menekuni bidang pertanian (bisa dinas pertanian, lembaga penelitian, dosen, mahasiswa, siswa SPP de..el..el).
Museum Pertanian Lahan Rawa terletak di areal dalam BALITTRA, tepatnya di belakang lapangan tenis, luasnya tidak lebih luas dari ruangan seminar. ruangan pada dasarnya hanya ada 3 ruangan. ruang masuk (termasuk teras), ruangan insektarium dan satu ruangan yang cukup luas yang menyatu dengan ruangan masuk.
saat masuk kita akan langsung menemui jukung (perahu kecil, sampan) yang digunakan petani di daerah Hulu Sungai apabila panen padi surung. padi surung adalah jenis padi yang di tanam di lahan rawa lebak saat airnya surut, dan panen saat airnya dalam. kedalamannya tidak tanggung2, lebih dari 2m!! sehingga saat panen petani memanen nya dengan jukung. unik sekali!!
kemudian di dinding museum terdapat tanaman buah exotic lahan rawa dan tanaman lainnya. kemudian masuk lebih dalam dan kita akan menemui rak kaca yang isinya varietas padi lahan rawa... ternyata.... banyak beneeerr!! belok lagi sedikit... kita menemui macam-macam tanah lahan rawa.. dan yang namanya tanah keracunan besi.. (Fe) benar-benar terlihat karat pada tanahnya.. persis seperti karat pada kawat besi. dan inilah masalah paling serius dari lahan rawa.
masih diruangan yang sama... kita akan mendapati alat-alat pertanian tradisional petani Kalimantan Selatan, seperti tajak (tajaknya keren abis!! ada ukiran wayang nya di bagian hulu nya).. ada lasung (lesung) dan... gugumbaan. gugumbaan adalah alat tradisional pemisah padi kosong dengan padi berisi.. kata ka Khairil (kakak tingkat saya di kampus) "ini adalah mesin bleander jaman bahari (zaman dulu)"... he3X.. bisa aja!! dan ada pula bakul (wadah2) dari tanaman purun dan topi purun nya juga.
yang paling menarik mungkin adalah ruangan insektarium... disini lumayan banyak serangga yang di awetkan, mulai dari kupu2, wereng, kumbang, belalang dan lain-lain. penampilan mereka setelah di awetkan begitu menarik, dan mungkin bisa jadi banyak orang terinspirasi untuk membuatnya. sebenarnya di lab HPT di kampus juga ada, tapi tidak sebanyak ini. disampingnya ada lemari kaca berisi herbarium yaitu rerumputan yang diawetkan dengan cara pengeringan. yang ini juga menarik tapi sayang tidak bisa dilihat semuanya.. sebab dalam lemari.
sayang nya museum ini letak nya agak "terpencil". tidak di jalan utama (Jl. A. Yani Banjarbaru)... tapi belok dan masuk kedalam lagi. dan mungkin... semua orang di Banjarbaru tahu letak BALITTRA... tapi sayangnya tidak semua orang tahu bahwa di BALITTRA ada museum yang benar-benar menarik seperti ini. Semoga saja dengan acara open house ini banyak masyarakat khususnya Banjarbaru yang mengetahui keberadaannya!! dan... satu lagi usul dari saya.. sebaiknya ada petugas yang jaga di Museum, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan memberi batas pengaman pada beberapa item yang dianggap tidak boleh di ganggu seperti insektarium.
Galeri gambar di Museum Pertanian Lahan Rawa
teras depan
Hadi lagi mengisi daftar tamu
Budi asik melihat gambar buah-buahan excotic
ini yang namanya jukung
macam-macam varietas padi di lahan rawa
profil tanah lahan rawa
macam alat pertanian tradisional Banjar
di pondok ada lasung, di samping pondok ada gugumbaan
Ka Iril (ketua HMBP UNLAM periode 2006-2007)
perlengkapan tradisional bertani padi
insektarium.... keren abis!!
Budi asik melihat gambar buah-buahan excotic
ini yang namanya jukung
macam-macam varietas padi di lahan rawa
profil tanah lahan rawa
macam alat pertanian tradisional Banjar
di pondok ada lasung, di samping pondok ada gugumbaan
Ka Iril (ketua HMBP UNLAM periode 2006-2007)
perlengkapan tradisional bertani padi
insektarium.... keren abis!!