Minggu, 08 Februari 2009
Sekilas Han n Ruf communication
Pembentukan rekor MURI chatting terbanyak di Banjarbaru kemarin tidak lepas dari hasil gawi Han n Ruf communication sebagai panitia utama dan penyedia layanan Wifi nya. Han n Ruf sendiri bisa ditebak adalah seingkatan dari dua orang pengusaha sukses di Kalimantan Selatan yaitu Ustad Lihan dan Farid Ma'aruf.
Mereka berdua sepakat menyebut Wifi mereka dengan kata Internet Mobile. Kenapa? mengutip dari harian Radar Banjarmasin yang me wawancara bapak Ma'aruf mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara wifi yang rame sekarang ini dengan internet mobile. beda nya yaitu apabila wifi hanya menjangkau daerah dengan radius tertentu saja, tapi internet mobile menjangkau kota Banjarbaru sampai kabupaten Banjar (Martapura)... Gileee.... dengan begitu dari Banjarbaru sampai Martapura sinyal Wifi nya tidak hilang-hilang.
Untuk mendapatkan akses nya jelas ga gratis man! tapi tidak mahal kok. Han n Ruf internet mobile menyediakan layanan prabayar dan pascabayar, persis kaya layanan operator kartu SIM handphone kita. untuk Pascabayar dikenakan biaya 180rb/bulan dan untuk prabayar tersedia 3 jenis voucher yaitu platinum (50rb/masa aktif 30hr), Gold (25rb/masa aktif 15hr) dan silver (10rb/masa aktif 7hr). Entah ada batasan byte atau tidak saya masih belum tahu lagi. untuk lebih lengkap nya bisa kunjungi kantornya di jl. A.Yani Km.34 disebelah hotel Permata in Banjarbaru, atau website nya di http://www.hannruf.com/internet-bergerak .
Ah... jadi kepikiran neh beli WLAN card biar bisa menikmati layanan Internet Mobile dari Han n Ruf communication, sayang harganya masih mehel... Heee.. BTW kapan ya Han n Ruf Internet Mobile hadir di kota Pelaihari? ah! ditunggu aja deh! semoga aja Han n Ruf mau ber ekspansi ke Pelaihari biar kita di Pelaihari bisa ngenet dimana saja! Amin!
N/b: Thanks buat harian radar banjarmasin yang waktu acara Rekor MURI kemaren bagi2 gratis koran radar yang ada info tentang Han n Ruf communication, jadi bisa saya jadikan referensi untuk artikel ini.
Rekor MURI di Banjarbaru
Awal minggu yang menarik terjadi di kota idaman Banjarbaru. karena tepatnya pada hari sabtu kemarin 7 Februari 2009 di lapangan murdjani didepan kantor pemkot Banjarbaru diadakan acara pembentukan rekor MURI terbaru, yaitu pertama kali diadakannya acara chating terbanyak dalam satu tempat. acara ini diselenggarakan oleh Han n Ruf communication, penyedia layanan wifi pertama terbesar di Indonesia.
Jauh sebelum hari H pamfletnya bertebaran dimana-mana dan baliho besar di depan kantor harian radar banjarmasin menandakan acara ini benar-benar menjadi acara yang istimewa dan bersejarah dikota BAnjarbaru. banyak teman-teman saya ikutan daftar, awalnya saya juga ingin daftar, sayang saya tidak punya laptop atau notebook jadi tidak bisa berpartisipasi.... tapi tidak apa-apalah, yang penting saya masih boleh meliput (walaupun ada keterbatasan, karena saya bukan orang pers) dan menjadi saksi hari bersejarah ini.
Acara ini terbagi atas dua sesi, sesi pertama yaitu pada pukul 14.00 WITA acara pembentukan rekor MURI chatting dengan peserta terbanyak, menurut kabar pesertanya berjumlah 1300 peserta, tapi kalau menurut observasi saya tidak sampai segitu, paling cuma 1200an aja, tapi entahlah... yang pasti kemaren panitia MURI mengumumkan jumlah pesertanya juga 1300 orang. 1300 peserta serentak menyalakan laptop dan wifi nya biar bisa chatting di tempat. menariknya acara ini dihadiri oleh orang2 penting di muspida pemerintahan Banjarbaru dan perwakilan dari Gubernur Kalimantan Selatan (diwakili oleh pa Rosehan wakil gubernur kita) dan istimewanya juga dihadiri aktris sinetron senior Eksanti.yang beruntung bisa foto bareng sama Eksanti.
Selesai acara pembentukan rekor MURI, dilakukan jeda sebelum acara sesi kedua yang (bagi saya) lebih menarik, yaitu konser musik dengan bintang tamu ANDRA AND THE BACKBONE! wah.... ASIIIKKKK!!! Sesi kedua dimulai pada pukul 20.00 WITA, yang maen tidak cuma Andra cs, tapi ada juga Pinkan Mambo, acara konser musik ini dipandu sama MC "ngocol" Eko Patrio dan "The sexy babe" Terry Putri. Nice conncert. acara konser berakhir damai pada pukul 23.00 WITA. BTW... maaf neh ga ada foto2 konsernya...
Fuih! Nice! awal weekend yang menarik bukan? kita tunggu deh kejutan lain nya di Banjarbaru. Salut buat acara kali ini! Sukses!
Jauh sebelum hari H pamfletnya bertebaran dimana-mana dan baliho besar di depan kantor harian radar banjarmasin menandakan acara ini benar-benar menjadi acara yang istimewa dan bersejarah dikota BAnjarbaru. banyak teman-teman saya ikutan daftar, awalnya saya juga ingin daftar, sayang saya tidak punya laptop atau notebook jadi tidak bisa berpartisipasi.... tapi tidak apa-apalah, yang penting saya masih boleh meliput (walaupun ada keterbatasan, karena saya bukan orang pers) dan menjadi saksi hari bersejarah ini.
Acara ini terbagi atas dua sesi, sesi pertama yaitu pada pukul 14.00 WITA acara pembentukan rekor MURI chatting dengan peserta terbanyak, menurut kabar pesertanya berjumlah 1300 peserta, tapi kalau menurut observasi saya tidak sampai segitu, paling cuma 1200an aja, tapi entahlah... yang pasti kemaren panitia MURI mengumumkan jumlah pesertanya juga 1300 orang. 1300 peserta serentak menyalakan laptop dan wifi nya biar bisa chatting di tempat. menariknya acara ini dihadiri oleh orang2 penting di muspida pemerintahan Banjarbaru dan perwakilan dari Gubernur Kalimantan Selatan (diwakili oleh pa Rosehan wakil gubernur kita) dan istimewanya juga dihadiri aktris sinetron senior Eksanti.yang beruntung bisa foto bareng sama Eksanti.
Selesai acara pembentukan rekor MURI, dilakukan jeda sebelum acara sesi kedua yang (bagi saya) lebih menarik, yaitu konser musik dengan bintang tamu ANDRA AND THE BACKBONE! wah.... ASIIIKKKK!!! Sesi kedua dimulai pada pukul 20.00 WITA, yang maen tidak cuma Andra cs, tapi ada juga Pinkan Mambo, acara konser musik ini dipandu sama MC "ngocol" Eko Patrio dan "The sexy babe" Terry Putri. Nice conncert. acara konser berakhir damai pada pukul 23.00 WITA. BTW... maaf neh ga ada foto2 konsernya...
Fuih! Nice! awal weekend yang menarik bukan? kita tunggu deh kejutan lain nya di Banjarbaru. Salut buat acara kali ini! Sukses!
Senin, 26 Januari 2009
KTM baru, masalah baru?
Hmm... mungkin ada yang bertanya, apa gara2 KTM (kartu Tanda Mahasiswa) baru kita2 jadi dapat masalah? Apa KTM baru kurang oke? ribet? sebenarnya tidak. tapi proses pembuatannya yang ribet.
Berbeda! itulah yang kami rasakan, mahasiswa eksakta UNLAM sewaktu bayar spp kemaren. tepatnya tanggal 21-28 Januari ini (yang belum bayar, masih ada waktu neh!). apa aja bedanya?
pertama.... tempat. dulu, semester sebelum-sebelumnya kita semua mahasiswa UNLAM bayar spp nya di rektorat yang bertempat di Banjarmasin. kali ini tidak, mahasiswa yang ada di Banjarmasin (sosial, jadi arsitek ikut di Banjarbaru) bayarnya di Banjarmasin, dan mahasiswa di Banjarbaru bayarnya di Banjarbaru juga, di gedung pasca sarjana pertanian. jadi tidak perlu repot2 lagi ke Banjarmasin. good idea!
Kedua... bentuk KTM. dulu cuma kertas berlaminating, tak ubahnya KTP zaman bahuela. sekarang... nice.. plastik! kaya SIM! he3x. dengan bentuk KTM yang sekarang ini, UNLAM sudah "naik zaman" (he3x... kaya maen empire aja pake naik zaman). plus ada barcodenya di bagian bawah, jadi bisa dicek databasenya, ketahuan mahasiswa asli apa gadungan. Salut..!!
Hmm... kelihatanya baik2 aja??? NOW!! this is the "ribet nya" man! pemindahan lokasi pembayaran SPP sepertinya membuat panitia seperti tidak siap, banyaknya mahasiswa yang ingin bayar spp membuat panitia seperti kelabakan sendiri. karena sekarang tidak bisa lagi bayar dengan sistem kolektif. satu orang dengan "titipan duit spp" dari banyak orang. sebab KTM yang baru menuntut foto ditempat persis kaya SIM jadi tidak bisa pake perwakilan. kan aneh namanya A eh fotonya B.
walhasil karena banyak yang pengen rebutan, jadinya betul2 bejubel tidak karu2an. panitia awalnya berinisiatif dengan sistem nomor urut kaya di BANK, tapi entah kenapa di lapangan nomor urut tidak berlaku lagi. jadinya.... kata orang banjar "camuh banar".
selesai berjejal bayar, kita masih antri foto. untungnya yang ini tidak ribet dan kelihatanya terkendali. Next... pengambilan KTM. dulu, selesai kita isi biodata, serahkan foto, foto ditempel, laminating dan selesai. tidak sampai 3 menit. tapi sekarang... weh musti nunggu dipanggil. persis kaya mau nabung di BANK.
sempat saya itung2 waktu bayar spp di Banjarmasin dulu dengan yang sekarang ternyata sama aja. padahal dulu kita musti ke Banjarmasin dulu, belum lagi trafik di jalan. fuiihh... beberapa mahasiswa ada yang bilang enakan di Banjarmasin dulu, antrinya sebentar, KTM selesai cepat... abis tu jalan-jalan ke Pasar hanyar (Waktu itu belum ada Duta Mall). fuihh...
Ah! mungkin ini PR aja buat panitia di Banjarbaru, bagaimana caranya semuanya tertata rapi dan cepat. kalo boleh beri nilai:
Tempat : A
KTM :A
Waktu : D
Antrian : D
kalo di bikin IPK jadinya.... C+... lumayan lah.. tapi alangkah baiknya ditingkatkan (Kaya dosen PA aja.. Hex)
yup! itu aja! semoga nanti2 tidak ada lagi masalah dalam pembuatan KTM.
Berbeda! itulah yang kami rasakan, mahasiswa eksakta UNLAM sewaktu bayar spp kemaren. tepatnya tanggal 21-28 Januari ini (yang belum bayar, masih ada waktu neh!). apa aja bedanya?
pertama.... tempat. dulu, semester sebelum-sebelumnya kita semua mahasiswa UNLAM bayar spp nya di rektorat yang bertempat di Banjarmasin. kali ini tidak, mahasiswa yang ada di Banjarmasin (sosial, jadi arsitek ikut di Banjarbaru) bayarnya di Banjarmasin, dan mahasiswa di Banjarbaru bayarnya di Banjarbaru juga, di gedung pasca sarjana pertanian. jadi tidak perlu repot2 lagi ke Banjarmasin. good idea!
Kedua... bentuk KTM. dulu cuma kertas berlaminating, tak ubahnya KTP zaman bahuela. sekarang... nice.. plastik! kaya SIM! he3x. dengan bentuk KTM yang sekarang ini, UNLAM sudah "naik zaman" (he3x... kaya maen empire aja pake naik zaman). plus ada barcodenya di bagian bawah, jadi bisa dicek databasenya, ketahuan mahasiswa asli apa gadungan. Salut..!!
Hmm... kelihatanya baik2 aja??? NOW!! this is the "ribet nya" man! pemindahan lokasi pembayaran SPP sepertinya membuat panitia seperti tidak siap, banyaknya mahasiswa yang ingin bayar spp membuat panitia seperti kelabakan sendiri. karena sekarang tidak bisa lagi bayar dengan sistem kolektif. satu orang dengan "titipan duit spp" dari banyak orang. sebab KTM yang baru menuntut foto ditempat persis kaya SIM jadi tidak bisa pake perwakilan. kan aneh namanya A eh fotonya B.
walhasil karena banyak yang pengen rebutan, jadinya betul2 bejubel tidak karu2an. panitia awalnya berinisiatif dengan sistem nomor urut kaya di BANK, tapi entah kenapa di lapangan nomor urut tidak berlaku lagi. jadinya.... kata orang banjar "camuh banar".
selesai berjejal bayar, kita masih antri foto. untungnya yang ini tidak ribet dan kelihatanya terkendali. Next... pengambilan KTM. dulu, selesai kita isi biodata, serahkan foto, foto ditempel, laminating dan selesai. tidak sampai 3 menit. tapi sekarang... weh musti nunggu dipanggil. persis kaya mau nabung di BANK.
sempat saya itung2 waktu bayar spp di Banjarmasin dulu dengan yang sekarang ternyata sama aja. padahal dulu kita musti ke Banjarmasin dulu, belum lagi trafik di jalan. fuiihh... beberapa mahasiswa ada yang bilang enakan di Banjarmasin dulu, antrinya sebentar, KTM selesai cepat... abis tu jalan-jalan ke Pasar hanyar (Waktu itu belum ada Duta Mall). fuihh...
Ah! mungkin ini PR aja buat panitia di Banjarbaru, bagaimana caranya semuanya tertata rapi dan cepat. kalo boleh beri nilai:
Tempat : A
KTM :A
Waktu : D
Antrian : D
kalo di bikin IPK jadinya.... C+... lumayan lah.. tapi alangkah baiknya ditingkatkan (Kaya dosen PA aja.. Hex)
yup! itu aja! semoga nanti2 tidak ada lagi masalah dalam pembuatan KTM.
Minggu, 18 Januari 2009
Banjir!!
Pengaruh global warming emang ueedan! cuaca berubah menjadi tidak bisa diprediksi lagi. kalaupun bisa diprediksi, akibat dari cuacanya yang tidak bisa diprediksi lagi. misalnya neh... kemarau diprediksikan dari bulan April sampai September (Pak Bambang Maggie -dosen mata kuliah BDT Semusim_ sering menyingkat dengan ASEP) dan penghujan pada bulan Oktober sampai Maret (OKMAR kata pa Bambang lagi). dan pada tahun2 ini prediksi ini lumayan tepat, tapi.... siapa sangka kemarau tahun tadi benar-benar kemarau yang -menurut saya- paling panas, jemur pakaian dari pukul 8 pagi, eh jam 10 dah kering sama sekali, termasuk celana kargo saya yang kainnya tebal. weleh2!! biasanya ne, waktu kemarau yang dulu2... jam 2 siang baru keringnnya.
Dan... siapa sangka pula penghujan kali ini menjadi penghujan yang "gila-gilaan". hujan turun lebat tanpa permisi dulu. hari yang tadinya cerah tau2 mendadak jadi badai. efeknya??? se enggak2nya saya dah 5 kali jadi "korban" kehujanan di jalan tanpa persiapan. seandainya saya tau bakal hujan, paling tidak jas hujan sudah ready stand by di bawah jok motor. tapi apa lacur... saya sering ketipu, dikira harinya bakal cerah, jadinya tidak bawa jas hujan.
Hasil lain dari ketidak siapan saya akan musim penghujan adalah banjir. Yup! saya benar2 tidak menyangka kalau jalan pulang saya ke Pelaihari, tepatnya didaerah Bati-bati banjir. Memang sih daerah Bati-bati setiap tahunnya bila sudah musim penghujan bisa dipastikan kebanjiran, cuma biasanya cuma di daerah dalam aja yang banjir, kalaupun sampai ke jalan raya, cuma sekedar menggenangi jalan.
Tapi kali ini agak sedikit berbeda. Kalau dulu2, genangan air di jalan raya Bati-bati tidak terlalu tinggi dan deras, sehingga masih tidak apa2 untuk di terjang langsung pake motor. tapi sekarang... genangannya tidak bisa di anggap remeh lagi. tinggi dan deras. sampai-sampai motor yang lewat harus digotong pake gerobak oleh masyarakat yang mendadak jadi tukang sebrang motor dengan tarif sukarela (makasih ya bang!! saya kasih Goceng dah mau nolongin nyebrangin motor saya). tingginya genangan air masih diperparah dengan jalan yang berlubang, jadi kalo ada yang coba2 nekat pake motor menerobos air, yang ada malah jatoh ke air gara2 ban masuk lubang jalan.
setidak-tidaknya ada 5 spot genangan air di jalan raya, dengan 3 spot terdalam yaitu di daerah depan warung sate, dan 2 cekungan di 2 jembatan besar Bati-bati.foto2 yang ada ini adalah foto di daerah cekungan ke dua (dari arah Pelaihari) yang sudah tidak terlau dalam (tapi jalannya rusak, tadi aja ada mobil mogok gara2 amblas masuk lubang). jadi di cekungan pertamalah yang genangan airnya paling dalam. sampai2 motor untuk nyebrang digotong pake gerobak, sayangnya saya tidak sempat mengabadikan, karena lagi sibuk nyebrangin motor, lagi pula takutnya pas asik2nya motret handphone (kameranya dipake buat motret) saya jatoh nyemplung di air.
Tapi rasanya yang di Bati-bati belum ada apa-apanya dibanding banjir di Jakarta, Samarinda, Amuntai, Martapura, dan bahkan di daerah Pelaihari sendiri. Untuk Kabupaten Tanah Laut sendiri daerah menuju jorong, kintap dan Batulicin menjadi daerah rutin kebanjiran. di Pelaihari nya, warga daerah pintu air sudah biasa dengan namanya banjir. di Samarinda -kata teman saya yang tinggal disana- banjirnya sampai Mall, waktu kita ke mall, eh tau2 keluar kaya berasa di tengah2 pulau, dan yang paling serem... beberapa buaya di penangkaran buaya lepas gara2 airnya dalam. hiii...
Mungkin, dari keadaan akibat musim hujan kali ini membuat kita jadi lebih waspada guna menghadapi musim penghujan yang akan datang. Tapi, masih adakah di benak kita bagaimana caranya mencegah supaya nanti2 tidak banjir lagi? Saya yakin pasti masih ada. Tidak perlulah dulu kita menyalahkan pemerintah atau perusahaan2. tengok dulu diri kita... apakah kita masih suka buang sampah sembarangan? masih suka kah kita menebang pohon2 di hutan lindung demi kepentingan pribadi? bakar2an seenak jidat? dan tindakan2 lain yang akhirnya membuat keseimbangan alam mulai berubah.
Hal yang harus kita ingat. Hujan adalah rahmat Tuhan. artinya daerah yang terkena guyuran hujan adalah daerah yang sedang mendapatkan Rahmat-Nya. dan jangan biarkan Rahmat ini justru menjadi bencana gara2 ulah kita sendiri.
Dan... siapa sangka pula penghujan kali ini menjadi penghujan yang "gila-gilaan". hujan turun lebat tanpa permisi dulu. hari yang tadinya cerah tau2 mendadak jadi badai. efeknya??? se enggak2nya saya dah 5 kali jadi "korban" kehujanan di jalan tanpa persiapan. seandainya saya tau bakal hujan, paling tidak jas hujan sudah ready stand by di bawah jok motor. tapi apa lacur... saya sering ketipu, dikira harinya bakal cerah, jadinya tidak bawa jas hujan.
Hasil lain dari ketidak siapan saya akan musim penghujan adalah banjir. Yup! saya benar2 tidak menyangka kalau jalan pulang saya ke Pelaihari, tepatnya didaerah Bati-bati banjir. Memang sih daerah Bati-bati setiap tahunnya bila sudah musim penghujan bisa dipastikan kebanjiran, cuma biasanya cuma di daerah dalam aja yang banjir, kalaupun sampai ke jalan raya, cuma sekedar menggenangi jalan.
Tapi kali ini agak sedikit berbeda. Kalau dulu2, genangan air di jalan raya Bati-bati tidak terlalu tinggi dan deras, sehingga masih tidak apa2 untuk di terjang langsung pake motor. tapi sekarang... genangannya tidak bisa di anggap remeh lagi. tinggi dan deras. sampai-sampai motor yang lewat harus digotong pake gerobak oleh masyarakat yang mendadak jadi tukang sebrang motor dengan tarif sukarela (makasih ya bang!! saya kasih Goceng dah mau nolongin nyebrangin motor saya). tingginya genangan air masih diperparah dengan jalan yang berlubang, jadi kalo ada yang coba2 nekat pake motor menerobos air, yang ada malah jatoh ke air gara2 ban masuk lubang jalan.
setidak-tidaknya ada 5 spot genangan air di jalan raya, dengan 3 spot terdalam yaitu di daerah depan warung sate, dan 2 cekungan di 2 jembatan besar Bati-bati.foto2 yang ada ini adalah foto di daerah cekungan ke dua (dari arah Pelaihari) yang sudah tidak terlau dalam (tapi jalannya rusak, tadi aja ada mobil mogok gara2 amblas masuk lubang). jadi di cekungan pertamalah yang genangan airnya paling dalam. sampai2 motor untuk nyebrang digotong pake gerobak, sayangnya saya tidak sempat mengabadikan, karena lagi sibuk nyebrangin motor, lagi pula takutnya pas asik2nya motret handphone (kameranya dipake buat motret) saya jatoh nyemplung di air.
Tapi rasanya yang di Bati-bati belum ada apa-apanya dibanding banjir di Jakarta, Samarinda, Amuntai, Martapura, dan bahkan di daerah Pelaihari sendiri. Untuk Kabupaten Tanah Laut sendiri daerah menuju jorong, kintap dan Batulicin menjadi daerah rutin kebanjiran. di Pelaihari nya, warga daerah pintu air sudah biasa dengan namanya banjir. di Samarinda -kata teman saya yang tinggal disana- banjirnya sampai Mall, waktu kita ke mall, eh tau2 keluar kaya berasa di tengah2 pulau, dan yang paling serem... beberapa buaya di penangkaran buaya lepas gara2 airnya dalam. hiii...
Mungkin, dari keadaan akibat musim hujan kali ini membuat kita jadi lebih waspada guna menghadapi musim penghujan yang akan datang. Tapi, masih adakah di benak kita bagaimana caranya mencegah supaya nanti2 tidak banjir lagi? Saya yakin pasti masih ada. Tidak perlulah dulu kita menyalahkan pemerintah atau perusahaan2. tengok dulu diri kita... apakah kita masih suka buang sampah sembarangan? masih suka kah kita menebang pohon2 di hutan lindung demi kepentingan pribadi? bakar2an seenak jidat? dan tindakan2 lain yang akhirnya membuat keseimbangan alam mulai berubah.
Hal yang harus kita ingat. Hujan adalah rahmat Tuhan. artinya daerah yang terkena guyuran hujan adalah daerah yang sedang mendapatkan Rahmat-Nya. dan jangan biarkan Rahmat ini justru menjadi bencana gara2 ulah kita sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)